Trenggiling merupakan salah satu bintang unik dan khas. Hewan langka yang salah satu spesiesnya, Manis javanica,
hidup di Indonesia ini mempunyai ciri khas dengan tubuhnya yang
dilindungi sisik dari keratin. Namun bukan sekedar kulitnya yang
bersisik saja yang kemudian menasbihkan trenggiling sebagai binatang yang unik. Masih terdapat sederetan fakta-fakta unik lainnya terkait dengan trenggiling.
Trenggiling merupakan sekelompok hewan
mamalia dari family Manidae. Semula keseluruhan trenggiling
dikelompokkan dalam satu genus yaitu Manis. Namun seiring perkembangan, sekarang trenggiling dikelompokkan dalam empat genus yaitu Manis (sebanyak 4 spesies), Smutsia (2 spesies), Phataginus, dan Uromanis (masing-masing 1 spesies). Dalam bahasa Inggris trenggiling dikenal sebagai pangilon.
Trenggiling
10 Fakta Unik Trenggiling
Adalah situs Annamiticus.com, yang mengetengahkan 10 fakta menakjubkan terkait trenggiling. Kesepuluh fakta unik tersebut adalah:
- Terdapat 8 spesies trenggiling di dunia. 4 spesies di Afrika dan 4 spesies di Asia.
- Lidah trenggiling lebih panjang dari badan trenggiling tersebut.
- Seekor trenggiling dapat mengkonsumsi 70 juta semut per tahun.
- Trenggiling tidak memiliki gigi. Mereka mengunyah dengan kerikil & duri keratin terletak di dalam perutnya.
- trenggiling menutup telinga dan hidung mereka untuk menjaga agar tidak dimasuki serangga dari luar.
- Trenggiling menandai wilayah mereka dengan air kencing, tinja dan sekresi yang bercanpur dengan kelenjar khusus.
- Bayi Trenggiling dibawa di punggung dan ekor ibu mereka.
- Berat sisik trenggiling mencapai 20% dari total berat tubuh mereka.
- Sisik trenggiling terbuat dari keratin seperti kuku manusia.
- Puluhan ribu trenggiling liar dibunuh setiap tahun untuk diperdagangkan sisik dan dagingnya.
Jenis-jenis Trenggiling di Dunia
Di dunia terdapat delapan spesies
trenggiling yang dikelompokkan dalam empat genus. Sebanyak 4 spesies
diantaranya hidup di Asia sedangkan 4 spesies sisanya hidup di Afrika.
Dari kedelapan spesies tersebut, satu jenis hidup di Indonesia yaitu spesies trenggiling yang bernama ilmiah Manis javanica atau dikenal dengan Sunda Pangolin.
Kedelapan spesies trenggiling tersebut adalah:
- Manis crassicaudata (Thick-tailed Pangolin); hidup di Bangladesh, India, Pakistan, dan Sri Lanka. Status konservasi Near Threatened.
- Manis culionensis (Philippine Pangolin); hidup di Filipina. Status konservasi Near Threatened.
- Manis javanica (Sunda
Pangolin); hidup di Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos,
Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Status konservasi
Endangered.
- Manis pentadactyla (Chinese
Pangolin); hidup di Bangladesh, Bhutan, China, Hong Kong, India, Laos,
Myanmar, Nepal, Taiwan, China, Thailand, dan Vietnam. Status konservasi
Endangered.
- Phataginus tricuspis (sinonim: Manis tricuspis;
White-bellied Pangolin); Hidup di Angola, Benin, Kamerun, Afrika
Tengah, Kongo, Equatorial Guinea, Gabon, Ghana, Kenya, Liberia, Nigeria,
Rwanda, Sierra Leone, Sudan, Tanzania, Togo, Uganda, dan Zambia. Status
konservasi Near Threatened.
- Smutsia gigantea (sinonim: Manis gigantea; Giant Ground Pangolin); hidup di Rwanda. Status konservasi Near Threatened.
- Smutsia temminckii (sinonim: Manis temminckii;
Temminck’s Ground Pangolin). Hidup di Angola, Botswana, Afrika Tengah,
Chad, Ethiopia, Kenya, Malawi, Mozambiq, Namibia, Afrika Selatan, Sudan,
Swaziland, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe. Status konservasi
Last Concern.
- Uromanis tetradactyla (sinonim: Manis tetradactyla;
Black-bellied Pangolin). Hidup di Kamerun, Kongo, Equatorial Guinea,
Gabon, Ghana, Liberia, Nigeria, dan Sierra Leone. Status konservasi Last
Concern.
Sayangnya populasi trenggiling semakin terancam dan beberapa spesies, termasuk Trenggiling di Indonesia, dilabeli oleh IUCN Redlist
sebagai hewan terancam punah (Endangered). Ancaman terbesar yang
menjadikan trenggiling sebagai hewan langka dan terancam punag adalah
adalah perburuan. Setiap tahunnya puluhan ribu trenggiling diburu untuk
diperdagangkan sisik dan dagingnya. baca juga artikel tentang harga daging trenggiling disinih
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar