Trenggiling (Manis javanica)
mempunyai rambut yang termodifikasi menjadi semacam sisik besar yang
tersusun membentuk perisai berlapis sebagai alat perlindungan diri. Jika
diganggu, trenggiling akan menggulungkan badannya seperti bola.
Ia dapat pula mengebatkan ekornya, sehingga "sisik"nya dapat melukai
kulit pengganggunya. Trenggiling terancam keberadaannya akibat
habitatnya terganggu serta menjadi obyek perdagangan hewan liar. Trenggiling (Manis javanica) merupakan binatang nokturnal yang
aktif melakukan kegiatan hanya di malam hari. Satwa langka ini mampu
berjalan beberapa kilometer dan balik lagi kelubang sarangnya yang
ditempatinya untuk beberapa bulan.
Diwaktu
siang Trenggiling bersembunyi di lubang sarangnya. Diantaranya ada yang
tinggal diatas dahan pohon. Binatang ini suka bersarang pada
lubang-lubang yang berada dibagian akar-akar pohon besar atau membuat
lubang di dalam tanah yang digali dengan menggunakan cakar kakinya. Atau
ia menempati lubang-lubang bekas hunian binatang lainnya. Pintu masuk
kelubang sarang selalu ditutupnya. Satwa
unik ini semakin hari semakin langka akibat banyaknya perburuan.
Perburuan ini dipicu oleh mahalnya harga daging dan sisik trenggiling.
Di pasaran gelap, harga daging trenggiling mencapai Rp. 1 juta per kg.
Sedangkan sisik trenggiling dihargai Rp. 9000 per keping. Daging dan
sisik satwa ini banyak diekspor ke China, Singapura, Thailand, Laos, dan
vietnam untuk digunakan sebagai bahan kosmetika, obat kuat, dan
santapan di restoran. Sisiknya sendiri sering di pakai sebagai salah
satu bahan pembuat shabu-shabu.
Di
Indonesia satwa ini dilindungi, dan menurut CITES masuk dalam Appendix
II yang artinya dilarang diperdagangkan. Sedang IUCN mencantumkannya
dalam daftar risiko rendah serta hampir punah. Hidup di hutan dataran
rendah, trenggiling menyantap semut dan rayap. Memiliki cakar yang
panjang dan lidah yang menjulur sama panjangnya, memungkinkan satwa ini
mengoyak sarang semut dan rayap. Lidahnya digunakan untuk menjilat
buruannya. Semut dan rayap akan melekat di lidah trenggiling berkat
ludahnya. Di bagian dada trenggiling terdapat kelenjar ludah yang sangat
besar. Kelenjar ini menghasilkan cairan yang bisa merekat insek. Ia
menjadi terancam karena bagi masyarakat Asia Tenggara ia juga disantap.
Kabarnya rasa daging trenggiling yang berukuran kecil mirip daging
bebek. Namun penyebab utama kepunahannya adalah rusaknya habitat
trenggiling. Hutan yang dihabiskan di Asia Tenggara, India dan Afrika
yang terutama menyebabkan satwa ini masuk dalam daftar mereka yang patut
dilestarikan. Trenggiling dapat tumbuh hingga sepanjang 85 sentimeter.
Sedang pada jenis lain berkisar dari 30 cm hingga 100 cm. Hidup di
permukaan tanah, trenggiling mampu memanjat pohon. Ketika baru lahir,
lapisan sisiknya masih empuk. Setelah tumbuh dewasa sisik ini berubah
mengeras. Sisik tersebut sebetulnya serupa dengan rambut pada satwa
lainnya. Trenggiling dalam melindungi diri dari serangan bisa melingkar
membentuk seperti bola. Dan memang sisiknya yang berlapis berperan
sebagai tameng, sama seperti tank.
sumber disinih
baca juga tentang 10 fakta unik trenggiling disinih
|
-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
Sabtu, 02 Mei 2015
Keistimewaan Trenggiling (Manis javanica)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar